Miss Persepsi atau Kegagalan Persepsi pada Iklan “Axis Iritology No.36”


Persepsi adalah kemampuan kita untuk menginterpretasikan dan memahami informasi yang diterima melalui panca indera. Ini melibatkan proses mengorganisir, menginterpretasikan, dan memberikan makna pada stimulus yang kita terima dari lingkungan kita. Persepsi membantu kita mengenali, memahami, dan memproses dunia di sekitar kita.

Proses persepsi melibatkan beberapa tahap, termasuk penerimaan stimulus, pengorganisasian stimulus, interpretasi, dan memberikan makna pada stimulus tersebut. Setiap individu memiliki persepsi yang unik karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengalaman sebelumnya, pengetahuan, nilai-nilai, prasangka, dan konteks sosial.

Persepsi juga penting karena mempengaruhi bagaimana kita berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang situasi, pembentukan sikap, dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa persepsi kita dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor subjektif dan terus berusaha untuk melihat hal-hal dari berbagai sudut pandang.

Kegagalan persepsi ketika seseorang tidak mampu memahami atau menginterpretasikan suatu informasi atau situasi dengan benar. Kegagalan persepsi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang hal yang sedang diamati, adanya bias atau prasangka yang mempengaruhi cara seseorang melihat sesuatu, atau kurangnya pengalaman dalam menghadapi situasi yang baru. Kegagalan persepsi juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan atau hambatan dalam komunikasi antara individu-individu yang terlibat. 

Bentuk kegagalan persepsi dapat terdiri dari beberapa hal, antara lain : kesalahan interpretasi, efek halo, generalisasi yang berlebihan, efek primacy dan recency, pengaruh emosi, gegar budaya. 

Kali ini saya akan membahas sebuah iklan yang terjadi kegagalan persepsi. Iklan yang akan saya bahas adalah sebuah iklan “Axis” yang bertema “Iritology No.36”. Iklan ini menceritakan seorang mahasiswa atau pekerja yang ingin menumpang ke Jalan Sudirman ke beberapa orang. Dalam iklan tersebut, terlihat beberapa orang yang ditelpon oleh pemuda tersebut. Dalam scene terlihat beberapa orang dengan penampakan wajah dan logat dari berbagai daerah yang ditampilkan seolah menegaskan bahwa produk provider Axis sangat efektif untuk menelpon ke berbagai daerah sekalipun.


Dari iklan tersebut mengandung kegagalan persepsi yang pertama yaitu kesalahan interpretasi yang dimana seorang mahasiswa menelpon beberapa orang untuk menumpang ke Jalan Sudirman, tetapi orang yang di hubungi tidak memahami informasi nya. Kegagalan persepsi yang ke dua adalah Efek halo yang diterapkan pada Axis Iritology No. 36 ini tidak mencerminkan bahwa iklan tersebut adalah iklan sebuah produk kartu SIM, melainkan sebuah parodi sinetron yang pada saat itu sering diputar disebuah acara televisi, hal ini membuat miss persepsi atau kegagalan persepsi dari masyarakat yang mana masyarakat akan menganggap bahwa ini adalah iklan dari acara tv yang bertema Parodi, dan bukan iklan Axis. Kegagalan persepsi ke tiga adalah gegar budaya yaitu beberapa adegan orang yang di telpon oleh seorang mahasiswa tersebut menggunakan bahasa/logat daerah. 

Axis Iritology No. 36 sukses menipu persepsi masyarakat tentang sebuah iklan, dan hal ini mengajarkan kita bahwa Efektivitas iklan parodi membuat masyarakat konsumtif sadar merek dan mampu menarik banyak masyarakat yang menjadi target audien ataupun diluar sasaran target audien. Fenomena masyarakat pada iklan Axis serial pertama ini menunjukkan sebuah kritikan akan masyarakat yang pada umumnya menyukai suatu hal yang bersifat murah bahkan gratis. Untuk itu, produk Axis masuk dan mendukung fenomena tersebut dengan meluncurkan kemurahan dalam tarif telepon.

karena biasanya miss persepsi itu dapat memberikan dampak yang negatif namun dengan adanya kreativitas yang ditampilkan oleh Produk Axis ini membuat nama Axis pada saat itu menjadi viral.

Comments

Popular posts from this blog

PERSEPSI KARYA VISUAL LUKISAN "AURORA VOLANDO" KARYA DARI GERARDO DOTTORI

Persepsi Sosial "Logo Kedai Shida"