Persepsi Sosial "Logo Kedai Shida"

 

Pada dasarnya, kata logo itu sendiri diserap dari bahasa Yunani kuno, yakni Logos yang mempunyai arti pikiran, budi, kata, akal, serta pembicaraan.

Kata logo juga sebenarnya diambil dari kata logotype yang mulanya digunakan pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama entitas yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan suatu teknik lettering atau menggunakan jenis huruf tertentu yang menarik.

Jadi, pada mulanya logotype ini dibuat dengan hanya memanfaatkan suatu elemen tulisan saja. Pada proses perkembangannya, logo dibuat dengan semakin kreatif lagi yang menggabungkan beberapa elemen, seperti gambar, sketsa, dll.

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa pengertian logo adalah sebuah tulisan, sketsa, atau gambar yang mempunyai makna tertentu dan bisa mewakili identitas atas suatu bentuk entitas, misalnya lembaga, organisasi, perusahaan, daerah, negara, atau produk. Contohnya, pada logo dibawah ini:


Logo diatas merupakan tugas untuk mata kuliah DKV2 di semester sebelumnya.

Kedai Shida - merupakan restoran lokal yang menjual makanan khas jepang di daerah Jakarta. Restoran ini menjual berbagai macam jenis makanan/minuman ala jepang seperti, ramen, sushi, bento, dan juga menyediakan beberapa menu makanan korea seperti bibimbap, toppokki dan samyang yang sangat enak dinikmati bersama teman, pasangan, maupun keluarga. Selain menu makananya yang lengkap para pengunjung juga bisa menikmati sajian makanan yang enak dengan harga yang cukup terjangkau.

Kedai Shida didirikan dengan tujuan agar semua orang bisa menikmati makanan khas jepang-korea tanpa memikirkan harga yang cukup mahal seperti restoran besar yang ada di mall ataupun harus pergi ke luar negeri. Kedai ini menyediakan makanan kash jepang-korea dengan pilihan menu yang bervariasi dengan harapan para pembeli dapat menikmati menu yang disajikan dengan perasaan puas dan senang. Karakteristik dari konsumen Kedai Shida tidak lain adalah anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Konsep pada logo kedai shida sendiri diangkat dari huruf depan SHIDA yaitu huruf S seperti bentuk ikan yang sedang diapit oleh sepasang sumpit menyimbolkan makanan mereka jual mayoritas adalah sushi sebagai menu andalan. Warna merah marron yang digunakan mempunyai makna semangat, kegembiraan, dan kreatif seperti yang ingin disampaikan oleh si pemilik kedai tersebut. Terakhir logotype yang bertuliskan KEDAI SHIDA memberi kesan penegasan sebagai identitas restoran agar mudah diingat oleh masyarakat.


Prinsip Persepsi Sosial Kedai Shida :

Persepsi berdasarkan pengalaman

Persepsi yang didapat berdasarkan pengalaman dari konsumen tentu saja dari segi rasanya, nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, ikan, daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Daging ikan salmon/tuna yang dibuat untuk dikonsumsi merupakan daging ikan yang masih fresh, jadi konsumen pun bisa merasakan betapa segar daging ikan tersebut ketika dimakan, konsumen pun dapat menilai apa yang mereka rasakan ketika mengkonsumsinya (memakannya). Sushi sangat cocok dinikmati saat bersama teman-teman, pasangan, maupun berkeluarga.

Persepsi Bersifat Selektif

Persepsi yang mempengaruhi ATENSI pada Sushi yaitu dikarenakan Faktor Internal. Yang pertama dari faktor bilogis yang menciptakan rasa lapar, sehingga konsumen berkeinginan untuk memakan produk Kedai Shida. Yang kedua faktor fisiologis, yaitu kondisi fisik yang dimana manfaat dari salah satu kandungan di dalam sushi yaitu salmon, sumber protein yang berkualitas tinggi, ikan salmon juga kaya akan asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 sangat berguna bagi kesehatan jantung, otak, dan organ tubuh lainnya. Ketiga faktor sosial budaya, sushi memiliki kepentingan lokal yang sangat besar di Jepang. Jadi, ini adalah makanan pokok masyarakat Jepang, tapi juga sudah menjadi makanan pokok modern seperti sekarang. Ke empat, faktor psikologis emosi/perasaan, seperti pada point ke dua kandungan ikan salmon bermanfaat untuk kesehatan jantung,  jadi ketika kondisi jantung yang mencakup pembuluh yang sakit, masalah struktur, dan pembekuan darah. Maka kandungan ikan salmon berguna untuk kesehatan jantung salah satunya untuk memperlancar sistem peredaran darah ke jantung.

Persepsi Bersifat Dugaan

Persepsi dugaan yang didapat hanya melihat tempatnya, audiens akan langsung menduga kedai shida memiliki harga yang cukup mahal karena menggunakan bahan olahan dari ikan salmon. Pada kenyataannya kedai shida dapat dinikmati oleh siapa saja, dan harganya juga cukup terjangkau.

Persepsi Bersifat Evaluatif

Persepsi yang didapat saat memekan produk Kedai Shida tidak ada rasa keraguan atas apa kandungan dan bahan yang digunakan. Karena terdapat beberapa kasus mengenai sushi yang berbahan ikan busuk, Produk Kedai Shida belajar dari kasus-kasus tersebut sehingga menjamin bahwa bahan olahan yang digunakan masih fresh dan tidak mengganggu kesehatan tubuh agar konsumen puas akan produk yang kita sajikan.

Persepsi  Bersifat Kontekstual

Dengan bahan yang masih fresh dan dibuat oleh orang yang professional serta harga yang ramah di kantong, menjadi ciri khas dari Kedai Shida itu sendiri karena menjunjung tinggi ke higienisan bahan, kebersihan, dan kualitas produknya. Serta desain logo serta kemasan yang dibuat dengan nuansa yang gembira, kreatif guna menarik perhatian konsumen terutama pada anak-anak dan remaja.

Comments

Popular posts from this blog

PERSEPSI KARYA VISUAL LUKISAN "AURORA VOLANDO" KARYA DARI GERARDO DOTTORI

Miss Persepsi atau Kegagalan Persepsi pada Iklan “Axis Iritology No.36”